Amilia, Pahlawan Zero Waste
Generasi muda hadir dengan tenaga dan harapan tinggi untuk kemajuan Indonesia, dalam dirinya ada perjuangan untuk memperbaiki lingkungan tempatnya tinggal. Semenjak hadir era baru “Media Sosial” semakin banyak generasi pembaharu hadir dengan gagasan dan aksi nyata dalam berbagai bidang, salah satunya Amilia.
Amilia Agustin, seorang gadis berusia 18 tahun, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukanlah monopoli orang dewasa. Ia adalah siswi Kelas XII di SMA Negeri 11 Bandung, Jawa Barat, yang telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan di sekolah dan komunitasnya. Namun, apa yang membuatnya benar-benar istimewa adalah dedikasinya untuk melestarikan lingkungan melalui program yang ia namakan "Go to Zero Waste School."
Semua dimulai ketika Amilia merasa prihatin melihat tumpukan sampah yang semakin membesar di lingkungan sekolahnya. Kegelisahannya akan dampak negatif dari masalah sampah ini terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya membuatnya merasa harus melakukan sesuatu. Dengan semangat yang kreatif dan tekad yang kuat, Amilia memutuskan untuk mengambil langkah nyata dalam mengatasi masalah ini.
Amilia adalah anak tertua dalam keluarganya dan memiliki sejarah panjang dalam berkontribusi dalam kegiatan sosial dan lingkungan. Di sekolahnya, dia aktif dalam Kelompok Ilmiah Remaja, Matematika Club, dan berbagai komunitas lainnya seperti Komunitas Sahabat Kota, Balad Kuring, Kebunku, serta Archipelago. Dedikasinya dalam berbagai kegiatan ini membuatnya menjadi sosok yang dikenal oleh banyak teman dan guru di sekolahnya.
Pada tahun 2008, ketika Amilia bersama teman-temannya duduk bersama, muncul gagasan untuk membentuk sebuah komunitas yang berfokus pada pengelolaan sampah di sekolah. Mereka ingin menciptakan sebuah program yang akan mengubah lingkungan sekolah menjadi tempat yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan. Inilah saat lahirnya program "Go to Zero Waste School."
Dalam rangka mengembangkan program ini, Amilia memutuskan untuk mengajukan proposal kepada Program Young Changemakers yang dijalankan oleh Ashoka Indonesia. Program Young Changemakers telah berjalan sejak tahun 2005, dengan tujuan memberikan peluang kepada kaum muda usia 12-25 tahun untuk menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan sosial dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Salah satu tujuan utamanya adalah menciptakan pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat.
Proposal proyek "Go to Zero Waste School" dengan anggaran operasional sebesar Rp.2,5 juta akhirnya disetujui oleh Program Young Changemakers. Proyek ini memiliki fokus yang jelas, yaitu pengelolaan sampah dalam empat bidang yang berbeda, termasuk sampah anorganik, sampah organik, tetra pak, dan kertas. Amilia dan timnya bekerja keras untuk mempromosikan program ini di sekolah mereka, mengumpulkan sukarelawan, dan mengedukasi rekan-rekan mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Melalui upaya yang gigih, program "Go to Zero Waste School" berhasil mengubah sekolah mereka menjadi contoh lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Selain itu, mereka juga mempengaruhi masyarakat sekitarnya untuk lebih peduli terhadap masalah sampah dan lingkungan. Amilia Agustin, dengan semangatnya yang tulus dan kerja kerasnya, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang muda untuk terlibat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Cerita Amilia mengingatkan kita bahwa semua orang, terlepas dari usia, memiliki peran yang penting dalam menjaga lingkungan kita. Tindakan kecil yang dilakukan dengan kreativitas dan konsistensi dapat memiliki dampak besar pada masa depan bumi kita. Dengan pemimpin muda seperti Amilia, kita memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik yang penuh dengan kesadaran lingkungan dan keberlanjutan.
Kita bisa menjadi Amilia selanjutnya untuk menghadirkan perubahan di setiap sudut tempat tinggal kita, bisa memulai dari hal terkecil dan kelak menjadi perubahan besar. Generasi muda pembawa perubahan untuk semangat hari ini dan masa depan Indonesia.