April 2020 - Nychken Gilang

Selasa, 07 April 2020

Gejala Demam Berdarah: Homeoprophylaxis dan Perawatan



Sumber : aetra.co.id
Selain Covid- 19 terdapat penyakit yang menghantui masyarakat Indonesia yaitu demam berdarah. Demam Berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Menjaga diri dari gigitan nyamuk saat bepergian di daerah tropis dan subtropis adalah cara pertama untuk mencegah terserang penyakit ini. Gejala demam berdarah yang khas adalah demam tinggi hingga mencapai 400 C, ruam kemerah merahan dan sakit kepala. Gejala lain mungkin terjadi apabila kondisi penderita menjadi lebih parah dari waktu ke waktu seperti kelelahan, nyeri otot dan sendi serta pendarahan.
Berbagai cara terus dilakukan untuk mengatasi penyakit ini mulai dari pencegahan, perawatan dan pengobatan. Sebagai upaya pencegahan, gerakan untuk melakukan 3 M terus digalakkan seperti menguras, mengubur dan menutup. Cara ini dikenalkan kepada masyarakat agar mereka mau melakukannya. Sementara apabila telah terjangkit demam berdarah, maka pertolongan medis harus dilakukan. Dari sisi pengobatan, penderita akan mendapatkan beberapa obat yang bisa dikonsumsi untuk mengurangi gejala demam berdarah.
Ada beberapa obat homeopati yang bisa digunakan untuk mencegah gigitan nyamuk saat bepergian dan untuk memulihkan demam berdarah, beberapa diantaranya seperti Staphysagria, Ledum palustre, Grindelia robusta, Cedron dan Urtica urens. Staphysagria khusus sebenarnya akan mengusir nyamuk kompilasi diminum. Obat homeopati, menurut resolusi, tidak disetujui, dan tidak diaktifkan dengan obat atau aplikasi topikal.
Berikut beberapa fungsi dari obat – obatan tersebut :
- Staphysagria
Obat ini untuk mengatasi gigitan serangga, yang biasanya berupa kemerahan dan pembengkakan hingga borok dengan nanah hijau atau kuning, gatal-gatal, atau luka yang kudis dengan udara yang mengalir dari bawahnya. Obat ini telah digunakan sebagai penolak serangga sejak jaman dahulu, dan efektif dalam mencegah gigitan nyamuk, kutu, kutu, tungau, dan serangga yang menyengat lainnya. H.L. Trexler telah menetapkannya 90% efektif untuk mencegah gigitan nyamuk dalam penelitiannya di tahun 1960-an.
- Ledum palustre
Obat ini untuk luka tusukan secara umum, terutama apabila menyebabkan perubahan warna yang lama setelahnya seperti bengkak, gatal, radang, bintik-bintik merah dan ruam. Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mencegah tetanus.
- Grindelia robusta
Obat ini digunakan untuk mengatasi gatal dan terbakar setelah gigitan serangga. Erupsi vesikular dan / atau papular. Selain gigitan serangga, obat ini bermanfaat untuk racun pohon ek, herpes erupsi, dan bisul dengan kulit bengkak dan keunguan.
- Cedron
Manfaat yang paling menonjol dari obat ini adalah saraf yang terjadi secara berkala. Berguna dalam mengobati gigitan serangga dan ular. Gemetar dan mati rasa di seluruh tubuh juga merupakan kunci dari obat ini.
- Urtica urens
Obat ini digunakan untuk mengatasi gatal, terbakar, dan mengangkat bercak merah, atau gatal, lepuh berisi air. Keluhan penderita akan meningkat seperti nyeri rematik.
- Aconitum Napellus
Obat ini untuk mengatasi demam tinggi disertai dengan kegelisahan, Aconitum napellus bisa sangat membantu pada awal penderita saat mengalami gejala demam berdarah.
- Rhus toxicodendron
Obat yang berguna untuk penyakit yang mirip influenza, serta penyakit yang diperlukan nyeri sendi dengan warna segitiga merah di ujung lidah.
- Eupatorium perforliatum
Obat ini berguna untuk sakit pada tulang dengan demam dan sakit kepala.
- Gelsemium
Obat ini bisa digunakan untuk mengurangi dan mengikat.
- Cina officianalis
Obat ini bermanfaat untuk demam yang berganti dengan kedinginan.
Itulah beberapa obat yang bisa digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan demam berdarah. Dengan mengetahui bagaimana gejala demam berdarah, Anda bisa dengan segera melakukan tindakan yang tepat. Perawatan medis tentu diperlukan agar penderita bisa segera pulih dari gejala yang terjadi.